Beranda | Artikel
Berita Ahlus Sunnah Di Negeri Yaman (29 Muharram - 5 Safar 1433)
Selasa, 3 Januari 2012

Jum’at, 5 Shafar 1433 (30 Desember 2011)

Hari ini Husain Al-Ahmar menjadi tamu Syaikh Yahya Al-Hajury dan beliau bersama-sama tokoh Dammaj mensyaratkan keluarnya Rafidhah dari Dammaj secara keseluruhan, akan tetapi rofidhoh meminta pengecualian di dua tempat, Al-Mudur dan As-Sham’at. Dengan dalih, mereka sudah ada disana sejak peperangan mereka dengan pemerintah, juga tambahan tempat yang ketiga yaitu Qohlalah, tempat yang menjadi saksi terjadinya pertempuran yang sangat sengit antara pemerintah dengan hutsy, tempat-tempat ini masih termasuk wilayah Dammaj dan mereka meminta tempat-tempat ini diluar isi dari perjanjian damai.

Husain Al-Ahmar juga menjamin kepada Syaikh Yahya dan tokoh-tokoh Dammaj bahwa Hutsy tidak akan mengganggu seorang sunni-pun.

Medan Perang Kitaaf

Adapun di medan perang Kitaaf, Mujahidin telah bersikap waspada dari usaha penyusupan yang dilakukan tiga mobil Hutsi. Mereka datang dengan mendadak dan tiba-tiba. Maka Mujahidin menyambutnya dengan tembakan peluru mortar dan serangan secara langsung sehingga salah satu mobil mereka terkena tembakan bersama dengan orang-orang yang berada didalamnya, tidak diketahui, berapa yang tewas dan berapa yang terluka, adapun yang lainnya melarikan diri dengan meninggalkan mobilnya !

Kamis, 4 Safar 1433 (29 Desember 2011)

Berita Jihad Dari Bumi Wailah

Medan perang Wailah menjadi duri di kerongkongan orang-orang Rafidhah, kemenangan yang terus-menerus –dengan karunia Allah-.Dalam dua hari ini mujahidin Ahlus Sunnah terus maju kedepan dan menguasai 3 bukit yang sangat strategis. Ini membuat Rafidhah menjadi patah semangat dan menggambarkan seakan-akan Ahlus Sunnah bukan dari golongan manusia. Juga mereka tidak mampu mengambil kembali tempat-tempat yang telah dikuasai Ahlus Sunnah. Telah terjadi komunikasi dengan salah satu komandan di medan perang. Beliau menceritakan, ikhwah datang berbondong-bondong maju ke medan perang sampai kami merasa khawatir dengan mereka. Dan semangat mereka sangat luar biasa sekali seakan-akan hendak memakan orang-orang Rafidhah tanpa perlu membunuh mereka! Bahkan mereka berlomba-lomba hendak maju ke garis depan. Komandan tadi menceritakan, kami tembakkan peluru mortar ke salah satu penembak Rafidhah yang bersenjata senapan mesin kaliber 12,7 mm, dan dia banyak sekali menyusahkan mujahidin. Kami tidak mengetahui hasilnya kecuali setelah terdengar ledakan mengenainya dan asap membumbung tinggi, suatu peristiwa yang mencengangkan! Kemudian aku bertanya lagi, kami mendengar disana ada tim mediator untuk perdamaian. Dia menjawab, kami mendengar mereka membicarakan tentang perdamaian, akan tetapi kami tidak pernah berfikir untuk berdamai. Ikhwah yang lain juga bercerita, disana ada penembak Rafidhy busuk sekali dan telah melukai beberapa orang mujahidin kemudian mujahidin mengepungnya dari berbagai arah. Dia tidak menyadarinya kecuali setelah mereka berada di depannya, kemudian dia minta kepada mujahidin untuk dibiarkan berbicara dengan ibunya sebelum dibunuh. Maka ikhwah mengatakan: sekarang kamu berkata seperti ini! Sebelumnya kamu telah menyebabkan saudara-saudara kami terluka! Setelah itu ikhwah membunuhnya dengan segera –semoga Allah memburukkannya-.

Peristiwa ini mengingatkan kepada kami tentang seorang tawanan yang berusaha menyusup ke Wailah kemudian ditangkap oleh mujahidin bersama senjatanya. Ketika ditanya: apa tujuanmu kesini? Dia menjawab : mencari ibunya ! Juga ada sebuah peristiwa yang lebih aneh lagi dari itu, ikhwah mujahidin mendapati telepon genggam dari orang-orang Rafidhah yang terbunuh, tiba-tiba telpon tersebut berdering, kemudian ikhwah mengangkatnya dan bertanya : dari siapa ini ? dia balik bertanya : dimana pemilik telpon ini ? dijawab telah terbunuh, kemudian ditanya lagi : siapa anda? Dia menjawab : aku ibunya seraya berkata: wahai Ahlus Sunnah! Kuburkanlah anakku dengan baik, demi Allah, orang-orang Rafidhah telah membawanya dengan paksa padahal dia tidak mau! Maka aku berkata : Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un. Dan bayak sekali ikhwah menceritakan : kami mendapatkan gambar-gambar telanjang di telpon genggam mereka! Aku bertanya kepada Abu Hatim pimpinan markaz penerimaan Mujahidin tentang banyaknya mujahidin yang datang berbondong-bondong ke medan perang Wailah. Maka beliau menjawab : sangat mengherankan!! Puluhan mobil dipersenjatai dengan senjata lengkap datang ke Wailah, ratusan mujahidin datang dari mana-mana dengan senjata-senjata mereka, semuanya mencari medan perang di garis depan, ini semua berkat karunia Allah semata, adapun kematian di pihak Rafidhah, keadaan mereka seakan-akan digiring menuju kematian !!

Penjara Rahasia Milik Rafidhah

Kantor berita As-Syirq Al-Ausath menukil berita dari saksi mata, diantaranya para Masyaikh, anggota parlemen, tokoh masyarakat dari dua propinsi, Sha’dah dan ‘Imran tentang adanya penjara rahasia milik Rafidhah. Mereka menangkap orang-orang yang menyelisihi madzhab ataupun pendapatnya tanpa kuputusan pengadilan ataupun tuduhan yang beralasan. Para saksi mata juga menyatakan bahwa para tahanan di penjara rahasia tidak diketahui keadaan mereka karena siapun orangnya dilarang mengunjungi ataupun datang ke sana. Anggota parlemen yang bernama Syaikh Shaghir bin Aziz yang memimpin rombongan anggota parlemen dan masyarakat untuk menghapuskan blokade di Dammaj. Juga berkunjung ke penjara rahasia di Sha’dah, memaparkan kepada kantor berita As-Syirq Al-Ausath, bahwasanya orang-orang Rafidhah sejak 8 tahun yang lalu di Sha’dah dan beberapa Propinsi, di Jauf dan Hajjah, menangkapi orang-orang yang berseberangan dengan madzhab dan golongannya kemudian melakukan pembersihan fisik alias membunuh orang-orang tersebut. Di wilayah Sufyan, ada sekitar 17 orang yang diculik oleh orang-orang Rafidhah tanpa diketahui rimbanya! Anggota parlemen tersebut menambahkan : penjara-penjara rahasia tersebut berada ditempat yang jauh, di gunung-gunung, di goa-goa, yang penting jauh dari pemukiman penduduk, di dalamnya terdapat alat-alat penyiksaan yang tidak bisa dibayangkan oleh akal. Kantor berita As-Syirq Al-Ausath menelepon salah satu orang yang ditangkap oleh orang-orang Rafidhah selama satu bulan, tanpa tahu sebab kenapa dia ditangkap dan atas tuduhan apa dia diperlakukan seperti itu, orang ini bernama Sulton Al-Marhaby. Menceritakan apa yang dialaminya dan berkata : aku tinggal di penjara selama sebulan penuh dan aku tidak tahu tuduhan apa yang ditujukan kepadaku! Ketika ditanya : dimana dia dipenjara ? dia menjawab : aku tidak tahu, aku ditangkap dalam keadaan tertutup kedua-mataku dan terikat kedua tanganku, barang siapa yang berusaha menggerakkan tangannya ke arah penutup matanya untuk membukanya maka mereka meletakkan moncong senjatanya ke kepalanya dan mengancam : kalau sekali lagi mengangkat tangannya akan dibunuh! Kemudian dia menambahkan: mereka memaksaku bermalam di tempat yang dingin dan meminta kepadaku untuk mengakui bahwa aku punya hubungan dengan Amerika dan Yahudi dan memaksaku untuk menunjukkan data-data tentang Amerika dan Israel maka aku jawab: aku tidak tahu dimana Amerika dan Yahudi di Yaman. Mereka memukuli wajahku dan menendang seluruh tubuhku bahkan memukuliku dengan cambuk sampai hilang rasa sakit ditubuhku karena banyaknya pukulan yang telah aku terima! Juga memaksaku bermalam di tempat terbuka dan aku mendengar dari mereka penghinaan di luar yang aku bisa bayangkan serta menganggapku anteknya Amerika dan Yahudi !

Sumber berita dari Ma’rib Press dengan beberapa peringkasan.

Rabu, 3 Safar 1433 (28 Desember 2011)

Hari berganti, tim Mediator telah mengusir dengan paksa orang-orang Rafidhah dari gunung Al-Masyrahah, Abdul-Karim dan Al-Wathon adapun di Al-Qunu’ mereka bersikeras tetap tinggal disana. Walaupun mereka bersikap keras, ikhwah Mujahidin di medan perang Kitaaf telah mendapatkan kemenangan yang sangat besar –segala puji dan ni’mah hanya dari Allah semata– juga semoga Allah memberikan kebaikan kepada tim Mediator yang telah bekerja keras, suatu hal yang patut disyukuri. Juga peringatan bahwa perjanjian tersebut sangat rapuh karena Rafidhah dikenal dengan kedustaan dan penghianatannya. Juga dibutuhkan perhatian terhadap ikhwah yang terluka dan telah dibawa ke Shan’a, perhatian ikhwah yang dibutuhkan diantaranya :

  1. Semoga Allah memberikan kebaikan kepada ikhwah yang telah mengirimkan hartanya untuk Mujahidin yang terluka, insya Allah sudah tepat pada tempatnya, walaupun masih belum cukup untuk kondisi sekarang dan Syaikh Yahya telah mewasiatkan untuk memberikan perhatian kepada Mujahidin yang terluka.
  2. Ikhwah telah mengirimkan madu dalam jumlah yang cukup dan masih dalam perjalanan, ini sangat baik bagi yang sakit dan masih kami harapkan tambahan untuk itu.
  3. Barang siapa yang berkehendak membantu ikhwah yang luka-luka, semoga Allah membalas kebaikan kepadanya, terutama yang keadaannya sangat berbahaya sekali. Aku telah melihat luka-luka yang disebabkan tembakan senapan yang berkaliber besar menimbulkan lubang yang cukup dalam bahkan tampak tulang bagian dalamnya. Karena Rafidhah menggunakan peluru dengan kaliber besar, yang peluru tersebut meledak dan membakar tempat yang terkena. Kami memohon keselamatan hanya kepada Allah, kami menghimbau kepada ikhwah untuk memberikan perhatian yang besar kepada ikhwah yang terluka. Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada anda sekalian.

Sumber berita dari Al-Akh Kholid bin Muhammad Al-Ghurbany.

Selasa, 2 Safar 1433 (27 Desember 2011)

Hari ini dimulai dan tim Mediator telah melakukan kerja keras menghancurkan parit-parit pertahanan di gunung Al-Masyrohah dan Al-Qunu’, dan masih terus bekerja keras-semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan, Allahlah yang tahu dengan niyat mereka– dan para pelajar masih menunggu penghapusan blokade secara keseluruhan dan juga penghapusan Pos Pemeriksaan setelah Pos Khoniq sehingga orang-orang Rafidhah di Sha’dah seperti masyarakat yang lainnya, tidak ada bedanya dengan yang lainnya bahkan mereka adalah orang-orang yang hina karena bid’ah mereka. Juga urusan pemeriksaan diserahkan kepada pemerintah, mereka sama sekali tidak punya hak mengganggu seorang Ahlus Sunnah pun. Mereka harus keluar dari Dammaj bahkan dari kota Sha’dah. Kami masih senantiasa menunggu, apakah mereka memenuhi perjanjian yang telah dibuat dan kami menduga mereka akan melanggarnya karena hakekatnya, mereka adalah penipu, penghianat dan antek-anteknya Iran. Dan mereka sekarang menyesal karena telah mendapatkan kerugian dari sisi pemberitaan masyarakat tentang perbuatan mereka, ini semua karena karunia Allah semata. Pagi ini aku menghubungi Syaikh Yahya Al-Hajury, aku bertanya tentang kesehatan beliau, keadaan para pelajar juga Markaz, beliau menjawab bahwasanya mereka dalam keadaan baik-baik saja, kondisi disana juga baik-baik saja dan semua ini berkat karunia Allah semata. Beliau juga bertanya tentang keadaan ikhwah yang terluka, maka aku mengabarkan bahwa mereka kondisinya baik-baik saja dan mendapatkan perhatian yang baik. Pada kesempatan ini aku menghimbau kepada ikhwah sekalian untuk mengunjungi ikhwah yang terluka dan membantu mereka dengan memberikan motivasi juga bantuan berupa harta.

Berita Dari Medan Perang Kitaf, Hari Selasa 2 Shofar 1433

  • Tadi malam terjadi pertempuran yang sangat sengit, dan ikhwah Mujahidin terus maju ke depan, aku menghubungi mereka di medan perang dan mereka memohon doa dari kita, dan kita memohon kepada Allah kemenangan untuk mereka, mengokohkan kaki-kakinya dan mengampuni dosa-dosanya dan menolong mereka dalam menghadapi orang-orang zholim !
  • Pertempuran terus berlangsung sejak tadi malam, salah satu ikhwah telah meninggal mati syahid -insya Allah- semoga Allah menerimanya sebagai Syuhada’– dan delapan orang terluka –semoga Allah menyegerakan kesembuhannya– di pihak rofidhoh terbunuh sekitar 47 orang.
  • Orang-orang rofidhoh menyerang medan perang Kitaf dari sebelah kanan sehingga menyebabkan salah seorang Mujahidin dari Son’a yang bernama Husain Jusman terbunuh mati syahid (insya Allah) –semoga Allah mengampuninya dan juga kedua orang tuanya– juga tiga orang terluka-semoga Allah menyegerakan kesembuhannya-.
  • Pagi ini, orang-orang Rafidhah mengepung 10 orang mujahidin sehingga menyebabkan 2 orang Mujahidin meninggal karena luka-lakunya-semoga Allah menerimanya sebagai Syuhada’ dan 3 orang terluka dengan luka-luka ringan dan menengah, dan mereka berhasil meloloskan diri dari pengepungan.

Senin, 1 Safar 1433 (26 Desember 2011)

Hari terus berganti dan kedustaan terus menerus terjadi juga kebohongan tidak kalah pula dilakukan orang-orang Rafidhah, khususnya di media masa yang menyatakan bahwa blokade telah dihapuskan. Ini hanya sekedar berita dusta, semoga kematian Rafidhah semakin dekat, karena dusta adalah tali mereka yang pendek, dan pengaruh buruknya akan kembali kepada pelakunya. Tim Mediator menjadi kebingungan melihat tingkah laku Rafidhah, tetapi kenapa mereka meminta bantuan tim Mediator untuk menjadi perantara ? Toh pada akhirnya mereka melanggar perjanjian tersebut! Blokade terus berlangsung dan banyak bahan makanan yang telah dibawa masuk ke Dammaj, baik pembelian, penjualan atau pembagian akan tetapi melalui perantaraan tim Mediator. Bahan-bahan makanan ini masuk dalam jumlah besar, bahkan buah-buahanpun juga termasuk di dalamnya. Adapun pergi ke Sha’dah, pihak Rafidhah tetap berusaha menghalang-halangi para pelajar dengan meminta kartu identitas dan mempersulit ruang gerak mereka. Padahal penduduk kota masuk ke Dammaj dan membawa bahan-bahan makanan tanpa mendapat tekanan. Hari ini Husain Al-Ahmar datang ke Dammaj dengan orang-orang kabilah kemudian mendaki gunung Al-Barraqah dan menghancurkan parit-parit pertahanan orang-orang Rafidhah yang mereka buat sekitar dua hari ini, selama masa gencatan senjata. Juga telah mengusir dengan paksa orang Rafidhah dari gunung Al-Masyrahah, Al-Wathan dan An-Nuqu’, dan menghancurkan parit-parit pertahanan Rafidhah serta merusak karung-karung yang berisi pasir di gunung Al-Masyrohah. Pos Khaniq yang dikuasai Rafidhah, mereka ganti dengan orang-orang kabilah pengikut Husain Al-Ahmar, akan tetapi orang-orang Rafidhah masih membuat Pos Pemeriksaan dan meletakkannya setelah Pos Khoniq. Ini menunjukkan niat buruk mereka-semoga Allah menghinakannya– melihat kondisi seperti ini maka ikhwah senantiasa dalam keadaan siap-siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, dan keadaan di Wailah selalu mendatangkan kegembiraan dengan kemenangan yang terus menerus dan menjadi ladang pembantaian bagi Rafidhah.

Berita Dari Medan Perang Kitaf, Senin 1 Safar 1433

  • Ikhwah Mujahidin berhasil mematahkan serangan Rafidhah di garis depan medan pertempuran-dengan karunia Allah– dan membunuh tidak kurang dari 9 orang Rafidhah dan beberapa diantara mereka yang terluka.
  • Adapun yang terkait dengan ikhwah Mujahidin, tiga orang diantara mereka terluka dengan luka yang sedang-sedang saja, terkena pecahan peluru mortar.
  • Juga pada hari ini telah datang rombongan mujahidin Ahlus Sunnah dan ikhwah dari kabilah Yaman dalam jumlah yang sangat banyak dari warga Hadramaut juga dari daerah yang lainnya dalam rangka menolong saudara-saudaranya dan membuka blokade di Dammaj.
  • Hari ini juga terjadi pertemuan dengan tawanan-tawanan Rafidhah, dan dilemparkan kepada mereka beberapa pertanyaan yang penting. Diantaranya pernyataannya, mereka mengkafirkan Ahlus Sunnah di Dammaj. Bahwasanya mereka adalah orang-orang murtad, wajib untuk diperangi, juga Al-Qur’an telah dirubah oleh Abu Bakar dan Umar kemudian mereka bakar. Ttawanan ini mengatakan berperang di pihak Rafidhah itu bukan menjadi keinginan mereka akan tetapi mereka dipaksa berperang oleh orang-orang Hutsy. Allah yang lebih mengtahui niat mereka.
  • Ikhwah Mujahidin di Kitaaf mendapatkan dua mayat diantara mayat-mayat Rafidhah, salah satunya seorang ahli militer (instruktur militer) dari Iran dan yang kedua, mayat seorang dokter dengan kewarga-negaraan yang sama-semoga Allah memerangi mereka, orang-orang najis tersebut– maka orang-orang rofidhoh menjadi gila dan berusaha mengambil paksa mayat-mayat tersebut dengan segala cara, sehingga kemarin, mereka mengumpulkan pasukannya dengan jumlah yang besar untuk mengambil paksa mayat-mayat tersebut akan tetapi singa-singa Ahlu Sunnah menghadang mereka kemudian mematahkan serangannya dan menimpakan kerugian yang sangat besar kepada mereka, segala sanjungan hanya milik Allah semata

Ahad, 30 Muharram 1433 (25 Desember 2011)

Berita Dari Medan Perang Wailah

  • Salah seorang pemimpin besar Hutsy telah terbunuh, tatkala mereka mengadakan serangan mendadak ke markaz Ahlu Sunnah yang kemudian memaksa mujahidin membalas serangan tersebut, akhirnya banyak orang-orang Rafidhahyang terbunuh, dan Alhamdulillah tidak ada seorangpun ikhwah terluka atau terbunuh.
  • Diantara pernyatan mujahidin, mereka tidak akan menghentikan perang melawan Hutsy, adapun perdamaian yang telah terjadi di Dammaj itu hanya sekedar tulisan di kertas saja, karena mereka tahu tentang kedustaan orang-orang hutsy.
  • Syaikh Abu Hasan Al-Hajaajy mengatakan: “Kami akan terus disini dan akan meneruskan perjuangan ini, tidak ada seorangpun yang bisa menghalangi kami-dengan ijin Allah– sampai orang-orang rofidhoh keluar dari Yaman karena mereka selalu melanggar perjanjian tidak ada lagi tempat bagi mereka, orang-orang yang menghina Ummul-Mu’minin dan tidak mungkin diam dengan mereka, sedangkan mereka memblokade anak-anak dan wanita”.
  • Abu Al-Fath mengatakan : “Syarat-syarat orang-orang Rafidhah setiap hari bertambah, kami tidak peduli dengan syarat-syarat rofidhoh sampai mereka menghentikan kezholimannya, kami tidak akan berhenti selama-lamanya, perdamaian hanya sekedar tipu-daya mereka saja, telah terbunuh lebih dari seribu orang-orang Rafidhah dan kemarin telah terbunuh salah seorang pembesar Rafidhah”.

Berita ini di nukil oleh : Al-Akh Kholid Al-Ghurbany-semoga Allah memberikan taufik kepadanya-

  • Alhamdulillah, orang-orang Hutsy telah berhasil dikalahkan di medan perang bagian depan. Sementara peluru mortar dan RPG terus berjatuhan di mana-mana, di medan perang bagian belakang.
  • Syaikh Al-Fadhil Abdurrazaq An-Nahby menyampaikan kalimatnya dan menghasung ikhwah untuk berjihad dan menjelaskan tentang keutamaanya, juga keutamaan menghancurkan kezholiman dan kebiadapan orang-orang Rafidhah, serta menjelaskan bahwa kemenangan yang Allah berikan tujuannya untuk mengokohkan Mujahidin. Dan sebagian para Masyaikh (semoga Allah membalas kebaikan mereka) juga mengadakan kunjungan ke parit-parit perlindungan dan meneguhkan mujahidin serta menanyakan kepada mereka tentang kondisi medan perang.
  • و ما رميت اذ رميت ولكن الله ورمى
    (dan bukan kamu yang menembak ketika menembak akan tetapi Allah-lah yang menembak),
    Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! setengah jam yang lalu, singa-singa Ahlus Sunnah di wilayah Al-Qit’ah (dekat dengan Kitaaf) telah berhasil menghancurkan tank milik Rafidhah dan kembali ke markaz mereka dengan selamat. 
    Ya Allah segala puji dan sanjungan hanya milik-Mu dan jadikan orang-orang rofidhoh, majusi dan perpanjangan tangan Iran selalu diliputi kekalahan dan ketakutan dan jadikanlah persenjataan mereka sebagai ghonimah bagi Ahlu Sunnah dan biarkanlah mereka menggali kuburan mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri !!
  • Kabar gembira !! dengan karunia Allah telah terbunuh salah seorang komandan besar Rafidhah yang bernama Abu Husain di Kitaaf, juga telah terbunuh Abu Thaha. Yang nomor dua ini, salah satu penjahat besar Rafidhah dan pemimpin Hutsy di daerah Sufyan. Hari ini Rafidhah di Sha’dah melolong, menangis dan memperdengarkan Al-Qur’an di Masjid Jami’ Al-Hady dengan suara yang keras juga menyebarkan gambar-gambar penjahat ini (Abu Thaha). Hari ini adalah hari berkabung dan hari kesedihan mereka-semoga Allah menambahkan musibah kepada mereka dan menghindarkan Ahlus Sunnah dari segala keburukan.
  • Abu Thaha termasuk diantara 24 orang yang terbunuh dari kalangan Rafidhah. Maka orang-orang rofidhoh mengadakan serangan untuk mengambil mayat-mayat mereka akan tetapi malah terbunuh 6 orang dari mereka, diantaranya seorang komandan perang mereka yang bernama Abu Thalib. Mereka hendak mengambil kembali mayat-mayat teman-temannya malah sekarang terbunuh pula komandannya, Ya Rabby segala pujian hanya milik-Mu

Berita ini di nukil dari FB Syaikh Abdurroman Al-‘Arrumy.

Sabtu, 29 Muharram 1433 (24 Desember 2011)

Hari ini terjadi komunikasi antara Syaikh Yahya denga Husain Al-Ahmar dan Syaikh Yahya menyatakan kepada Husain bahwasanya syarat-syarat yang telah disepakati sampai sekarang belum dilaksanakan! Husain Al-Ahmar menjanjikan hari akan segera dilaksanakan. Siang hari ini, telah datang ke Dammaj Husain bin Abdullah Al-Ahmar, Qohthon bin Abdullah Al-Ahmar, Gubernur propinsi Sha’dah Faris Mana’, Syaikh Rabi’ Jurman, Syaikh ‘Arif Syuwaith, mereka diterima Syaikh Yahya dan para pembesar Dammaj dan Syaikh Yahya mengtakan : orang-orang Syi’ah sampai sekarang belum meninggalkan gunung Al-Barraqah, bahkan mereka membuat parit perlidungan baru!! Maka Husain menjawab : “Dia yang akan menjamin orang-orang Hutsy akan meninggalkan gunung dengan syarat :

  1. Orang-orang Dammaj juga tidak boleh membuat parit pertahanan baru.
  2. Orang-orang Dammaj tidak boleh menyerang orang-orang Hutsy padahal mereka dalam kondisi mempertahankan diri, maka Syaikh Yahya menjawab: yang diserang itu adalah penduduk Dammaj dan mereka dalam posisi mempertahankan diri, sebelumnya, juga di masa yang akan datangmereka tidak pernah menyerang kelompok yang lainnya !!

Syaikh Yahya dan para pembesar Dammaj mensyaratkan kepada tim Mediator :

  1. Kebebasan bergerak bagi penduduk Dammaj.
  2. Dibolehkannya rombongan Kabilah Ahlus Sunnah dengan seluruh pasukannya masuk ke Dammaj. Pihak Mediator mensyaratkan, rombongan kabilah boleh masuk tapi hanya membawa senjata pribadi/ringan saja !!!

Hari ini telah masuk ke Dammaj bahan-bahan makanan juga sejumlah tabung gas, dan pada waktu Maghrib tim Mediator menarik pasukan Hutsy dari gunung Al-Masyrahah dan menghilangkan sebagian parit perlindungan. Adapun pos Khaniq sudah diserahkan kepada orang-orang yang telah ditetapkan tim Mediator !

 

Tipu Daya, Makar Ddan Pengkhianatan Rafidhah!

Blokade terus berlangsung, orang-orang Hutsy masih berada di gunung Al-Masyrahah bahkan mereka membuat parit-parit pertahanan dengan cepat sepanjang malam dan tim Mediator menyaksikan kondisi seperti ini dan sama sekali tidak bergerak, ini menunjukkan adanya makar yang dibuat oleh orang-orang yang zhalim dan mereka tidak menghendaki kecuali penghianatan,

وَإِنْ يُرِيدُوا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللَّهَ مِنْ قَبْلُ فَأَمْكَنَ مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

.
Tetapi jika mereka hendak menghianatimu maka sesungguhnya mereka sebelumnya telah menghianati Allah kemudian Allah menguasakan mereka kepadamu. (At-Taubat : 71)

Maka cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong kami

وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ

Dan jika mereka hendak menipumu, maka cukupla Allah sebagai (pelindung) bagimu, Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertongan-Nya dan dengan(dukungan) orang yang beriman. (At-Taubah : 62)

Aku mengira ada konspirasi jahat yang sangat besar , dan bayak sekali makar terhadap Ahlus Sunnah akan tetapi :

وَيَمكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Mereka hendak berbuat makar maka Allah membalas makar mereka dan Allah sebaik-baik Dzat yang membalas makar.

Blokade terus berjalan, konspirasi jahat juga terus ada, makarpun juga terus berlanjut ! cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong bagi kami !

Kami memohon kepada seluruh Ahlus Sunnah di Yaman dan yang lainnya untuk bangkit menolong Dammaj dengan harta dan jiwanya!!

Penyusun: Ustadz Abu Sa’ad M.Nur Huda, MA.
Artikel Muslim.Or.Id

🔍 Makan Dengan Tangan Kanan, Mencintai Dalam Islam, Definisi Maksiat, Hukum Nikah Islam


Artikel asli: https://muslim.or.id/7918-berita-ahlus-sunnah-di-negeri-yaman-29-muharram-5-safar-1433.html